Minggu, 20 Juni 2010

SATU CARA MENGATASI PROBLEMA REMAJA

Sebagian pemuda mengeluh karena kedua orangtuanya, atau salah satu dari mereka ( bapak / Ibu nya ) menghalanginya untuk shalat berjamaah di masjid, menghadiri seminar dan ceremah keagamaan, atau beraktivitas bersama dengan pemuda yang memiliki komitmen dengan agamanya. Sehingga timbullah perdebatan, perselisihan hingga pemboikotan.
hal ini terjadi karena ketidak pahaman orangtua tentang hakikat dakwah yang sebenarnya.Atau mungkin juga khawatir kalau anaknya terjerumus ke dalam kekeliruan fatal yang dapat menyeret mereka pada berbagai persoalan dan urusan yang dapat menghantarkan mereka ke penjara atau tahanan, sebagaimana perneh mereka dengar , lihat dan baca dari media massa.
Namun para pemuda itu seringkali bila diminta orangtuanya untuk membantu kebutuhan rumah, seperti membelikan makanan, mengantar saudara perempuannya ke dokter atau ke tempat belajar, mereka enggan memenuhinya. Pada saat yang sama mereka begiru asyik pergi dengan kawan-kawannya, disiplin mengikuti rihlah, ziarah, dan melakukan berbagai kegiatan yang tidak ada gunanya- dalam pandangan kedua orangtuanya- yang tentu diingkarinya.
Demikianlah, kedua orangtuanya belum memahami hakikat dakwah, tujuan-tujuannya, juga menhaj dalam tarbiyah.Dalam kaitan ini, nereka berdua ( orangtua ) tentu dapat dimaklumi. " Barangsiapa tidak / belum mengerti sesuatu, maka ia akan memusuhinya ".
Sedangkan perasaan takut dan khawatir yang ada dalam diri mereka, merupakan fitrah yang tidak boleh diingkari. Lalu bagaimana solusinya ?

Beberapa solusi nya adalah, anda harus  :
  • taat pada kedua orangtuan,
  • perilaku dan sepak terjang sehari-hari  mencerminkan akhlak yang tinggi,
  • selalu unggul dalam studi,
  • berinteraksi secara baik dengan saudara-saudara nya,
  • dan tidak terlambat pulang malam yang dapat menggusarkan pikiran orangtua,

sudah pasti sang ibu akan menjadi mediator untuk membangun jalinan mesra antara dirinya dan ayahnya. Serta merta, sang ayah pun akan mengizinkannya untuk mewujudkan apapun yang diinginkan, yang sebelumnya tidak diperbolehkan. Inilah jalan untuk mencapai tujuan dan meraih simpati.

- disalin dari " Bagaimana Menyentuh Hati " oleh : Abbas As-Siisiy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar