Apa Jenis kelamin bayi nya ? laki-laki atau perempuan ? ,
ini adalah hal pertama yang
paling sering di tanyakan ketika kita mendengar kabar kelahiran seorang bayi.
Benarkah kita bisa memilih jenis kelamin bayi sesuai
dengan keinginan kita ? ……jawabannya bisa Ya
bisa juga Tidak.
Bisa Tidak, sebab
yang memberi manusia anak laki-laki ataupun perempuan adalah Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Bisa Ya, karena berdasarkan penelitian ilmiah hal ini memungkinkan,
dalam arti pasangan suami istri bisa memilih jenis kelamin bayi yang mereka
inginkan setelah menempuh prosedur dan pedoman tertentu .
Seorang dokter dan ahli internasional dalam bidang
fisiologi reproduksi manusia bernama Shettles
telah mengumumkan hasil penelitiannya tentang beberapa fakta ilmiah yang
berkaitan dengan “ pemilihan “ jenis kelamin bayi. Beberapa hasil penelitiannya
yang telah dipublikasikan antara lain :
Pertama, pihak laki-laki ( ayah ) yang menentukan jenis
kelamin anak-anaknya
Kedua, sperma di dalam air mani terdiri dari dua ukuran
dan bentuk :
- Andro-sperma : ukuran lebih kecil, kepala bulat, mengandung kromosom Y, membuahkan jenis kelamin laki-laki.
- Gino-sperma : ukuran lebih besar, kepala lonjong ( oval ) , mengandung kromosom X, membuahkan jenis kelamin wanita
Ketiga, Gino-sperma memiliki daya tahan dan daya hidup
lebih besar dan lebih lama daripada Andro-sperma
Keempat, beberapa factor yang mempengaruhi situasi dan
kondisi di sekitar liang peranakan, antara lain :
- Kondisi asam akan menghambat , baik andro-sperma maupun gino-sperma, namun akan memukul dan melemahkan andro-sperma lebih dini dan dalam jumlah yang banyak.
- Kondisi alkalis akan baik bagi andro-sperma maupun andro-sperma ( susunan kimiawi tubuh wanita menjadi lebih alkalis pada saat mendekati detik-detik ovulasi supaya kemungkinan terjadi pembuahan ( konsepsi ) lebih optimal. Apalagi bila hubungan seks yang dilakukan mencapai orgasme.
Kelima, Dalam lingkungan non asam, andro-sperma mampu
bergerak lebih cepat dan gesit daripada gino-sperma.
Keenam, Penentuan waktu hubungan seks dan saat terjadinya
ovulasi merupakan factor penunjang dalam memilih jenis kelamin bayi;
- Hubungan seks yang dilakukan pada waktu mendekati / dekat saat-saat ovulasi dan apabila lendir liang senggama sangat alkalis , sangat besar kemungkinan menghasilkan bayi laki-laki.
- Hubungan seks yang dilakukan 2- 3 hari sebelum ovulasi, di mana lender liang senggama bersifat asam, kemungkinan membuahkan anak perempuan adalah lebih besar.
Ketujuh, Jumlah sperma persentimeter kubik dapat pula
mempengaruhi jenis kelamin bayi. Apabila jumlah sperma 20 juta atau kurang ( oligospermi ) kemungkinan adanya
keturunan adalah terbalik dengan jumlahnya. Dapat dikatakan, jika jumlah sperma
1 juta atau kurang dan terjadi kehamilan akan membuahkan bayi perempuan.
Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, akhirnya Shettles menyusun dua prosedur dan
pedoman masing-masing untuk “memilih” jenis kelamin bayi bagi pasangan suami
istri yang menginginkannya.
Namun harus diperhatikan bahwa ini hanyalah sebuah upaya
yang bisa dan boleh dilakukan oleh manusia. Hasil akhir tentunya menjadi hak
Sang Maha Pencipta.
0 Komentar