Kamis, 26 April 2012

Dasar Ilmiah Cara Memilih Jenis Kelamin Bayi

Apa Jenis kelamin bayi nya ? laki-laki atau perempuan ? , 
ini adalah hal pertama yang paling sering di tanyakan ketika kita mendengar kabar kelahiran seorang bayi.
Benarkah kita bisa memilih jenis kelamin bayi sesuai dengan keinginan kita ? ……jawabannya bisa Ya bisa juga Tidak
Bisa Tidak, sebab yang memberi manusia anak laki-laki ataupun perempuan adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. 
Bisa Ya, karena berdasarkan penelitian ilmiah hal ini memungkinkan, dalam arti pasangan suami istri bisa memilih jenis kelamin bayi yang mereka inginkan setelah menempuh prosedur dan pedoman tertentu .

Seorang dokter dan ahli internasional dalam bidang fisiologi reproduksi manusia bernama Shettles telah mengumumkan hasil penelitiannya tentang beberapa fakta ilmiah yang berkaitan dengan “ pemilihan “ jenis kelamin bayi. Beberapa hasil penelitiannya yang telah dipublikasikan antara lain :

Pertama, pihak laki-laki ( ayah ) yang menentukan jenis kelamin anak-anaknya

Kedua, sperma di dalam air mani terdiri dari dua ukuran dan bentuk :  
  • Andro-sperma : ukuran lebih kecil, kepala bulat, mengandung kromosom Y, membuahkan jenis kelamin laki-laki.  
  • Gino-sperma : ukuran lebih besar, kepala lonjong ( oval ) , mengandung kromosom X, membuahkan jenis kelamin wanita
Ketiga, Gino-sperma memiliki daya tahan dan daya hidup lebih besar dan lebih lama daripada Andro-sperma

Keempat, beberapa factor yang mempengaruhi situasi dan kondisi di sekitar liang peranakan, antara lain :
  • Kondisi asam akan menghambat , baik andro-sperma maupun gino-sperma, namun akan memukul dan melemahkan andro-sperma lebih dini dan dalam jumlah yang banyak.   
  • Kondisi alkalis akan baik bagi andro-sperma maupun andro-sperma ( susunan kimiawi  tubuh wanita menjadi lebih alkalis pada saat mendekati detik-detik ovulasi supaya kemungkinan terjadi pembuahan ( konsepsi ) lebih optimal. Apalagi bila hubungan seks yang dilakukan mencapai orgasme.

Kelima, Dalam lingkungan non asam, andro-sperma mampu bergerak lebih cepat dan gesit daripada gino-sperma.

Keenam, Penentuan waktu hubungan seks dan saat terjadinya ovulasi merupakan factor penunjang dalam memilih jenis kelamin bayi; 
  • Hubungan seks yang dilakukan pada waktu mendekati / dekat saat-saat ovulasi dan apabila lendir liang senggama sangat alkalis , sangat besar kemungkinan menghasilkan bayi laki-laki. 
  • Hubungan seks yang dilakukan 2- 3 hari sebelum ovulasi, di mana lender liang senggama bersifat asam, kemungkinan membuahkan anak perempuan adalah lebih besar.
Ketujuh, Jumlah sperma persentimeter kubik dapat pula mempengaruhi jenis kelamin bayi. Apabila jumlah sperma 20 juta atau kurang ( oligospermi ) kemungkinan adanya keturunan adalah terbalik dengan jumlahnya. Dapat dikatakan, jika jumlah sperma 1 juta atau kurang dan terjadi kehamilan akan membuahkan bayi perempuan.

Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, akhirnya Shettles menyusun dua prosedur dan pedoman masing-masing untuk “memilih” jenis kelamin bayi bagi pasangan suami istri yang menginginkannya.
Namun harus diperhatikan bahwa ini hanyalah sebuah upaya yang bisa dan boleh dilakukan oleh manusia. Hasil akhir tentunya menjadi hak Sang Maha Pencipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar