Postingan kali ini bisa dibilang sebagai tambahan dari postingan saya sebelumnya yang ada di blog kumpulan pengetahuan di sekitar kita berjudul " cara menanggulangi demam ".
Yang perlu kita pahami dari demam ini adalah bahwa :
demam tinggi ( suhu tubuh yang tinggi ) tidak selalu berkaitan erat dengan beratnya penyakit yang diderita oleh orang yang mengalami demam tinggi. Ada yang menderita penyakit ringan, tapi demamnya sangat tinggi. Ada juga yang penyakitnya berat, tapi demamnya tidak tinggi atau sedang-sedang saja.
Karena fakta inilah, banyak ahli kesehatan menganjurkan pada para orangtua untuk mengamati perilaku dan aktifitas anak ( dan juga mungkin orang dewasa ) sebagai tolok ukur berat ringannya penyakit yang diderita.
Cara paling tepat untuk mendeteksi demam adalah
dengan melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer suhu tubuh.
Ada beberapa macam cara pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer, yaitu : di masukkan ke dalam mulut, dimasukkan ke dalam anus, "dikempit" pada ketiak atau di telinga. Masing-masing memiliki jenis termometer tersendiri.
Menurut referensi umum kedokteran, seseorang cukup dikatakan demam bila hasil pengukuran di anus menunjukkan angka 38,5 derajat celcius pada termometer . Dan hasil pengukuran di mulut / di telinga / di ketiak menunjukkan angka 38 derajat celcius. Suhu lebih dari nilai yang ditetapkan tersebut 38 - 38,5 derajat Celcius perlu menjadikan kita waspada. Apalagi jika demam dengan angka suhu di atas 38,5 derajat Celcius tersebut pada anak balita
Semoga pengetahuan ini menjadikan kita tidak panik, dan bisa melakukan hal terbaik ketika kita, anak kita atau anggota keluarga kita yang lain mengalami demam.
dikutip dari : Konsultasi kesehatan Anak ( Nabila, Rabiul tsani 1425 H )
0 Komentar