Minggu, 20 Mei 2012

Cara Meminimalisasi Dampak Negatif Zat Aditif

Zat aditif bisa bermakna zat yang ditambahkan pada suatu produk ( biasanya makanan ), misal sebagai penambah warna, penyedap rasa, pengawet pada makanan tertentu.
Keberadaan zat aditif dalam bahan makanan ternyata menimbulkan dampak buruk terutama terhadap kesehatan manusia. Dalam jangka waktu pendek, menengah dan lama, keberadaan zat aditif dalam makanan dapat menimbulkan berbagai dampak negative pada tubuh manusia. Beberapa dampak negative itu, antara lain : menimbulkan alergi, kanker hati, sesak napas, bengkak, kerusakan otak, kelaianan hati, bahkan kelaianan kromosom dan masih banyak lagi dampak negative zat aditif terhadap kesehatan manusia baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui.
Dalam postingan kali ini bang wahhid tidak akan membahas mengenai dampak negative, namun akan menunjukkan cara untuk meminimalisir dampak negative zat aditif dalam makanan terhadap kesehatan..
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir dampak negative zat aditif adalah sebagai berikut :

Pertama, cara Internal.
Maksud  cara internal berarti cara ini ditempuh dari diri kita sendiri. Beberapa cara internal yang bisa kita lakukan antara lain :
  • Mengurangi konsumsi makanan siap saji ( fast food / makanan instan )
  • Meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran dan vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat anti karsinogen . Beberapa vitamin dimaksud antara lain : Vitamin A, C, E ( banyak terdapatdalam sayur dan buah ) ; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus ; betakaroten, vitamin B 3 ( niasin ), vitamin D dalam bentuk aktif ( 1.25-hidroksi ) terdapat dalam mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan segar.
  • Member pengertian kepada anggota keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah ketika berpicnik, bersekolah.
Kedua, cara Eksternal.
Cara eksternal maksudnya adalah “institusi” di luar diri kita, seperti produsen makanan, penjual makanan, lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah ( LSM, Ulama, tokoh pemerhati masalah kesehatan, dll ). Cara eksternal yang bisa ditempuh antara lain :
  • Produsen, harus memiliki kesadaran akan tanggung jawab terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang mereka produksi, memberikan informasi yang jelas komposisi bahan aditif yang ditambahkan pada produknya. Dan harus diingat “  jangan hanya berpusat kepada keuntungan financial semata “. Ingat apa yang terbaik untuk dimakan kita dan keluarga kita, itulah yang terbaik juga untuk dimakan oleh orang lain.
  • Pemerintah, melakukan pengawasan ketat dan menindak secara tegas produsen yang terbukti secara nyata melakukan pelanggaran terhadap aturan pemberian zat aditif dalam produk makanan. Melakukan kampanye akan pentingnya memperhatikan apa yang dimakan dan yang tidak sebaiknya dimakan.
  • Non pemerintah, membantu pemerintah dalam mengawasi produk-produk ahan makanan yang beredar di pasaran, memberikan penyuluhan akan pentingnya makanan sehat bagi tubuh manusia.
Dari kedua cara tersebut di atas, cara kedua lah yang menurut saya paling efektif. Sebab masyarakat dalam hal ini sebagai konsumen tidak bisa berbuat banyak. Dalam arti, kalau yag beredar di pasaran kebanyakan makan yang mengandung zat aditif maka mereka tidak punya pilihan lain. Dan demikian sebaliknya.

diambil dari beberapa sumber
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar