Ketika saat kencing kita
merasa tidak puas dan air seni yang keluar tidak deras dan tidak bisa menahan
kencing terlalu lama..itu pertanda anda permasalahan pada system urinaria kita.
Menurut dr Wikan Kurniawan, Sp. U [ Dokter Spesialis Bedah Urologi Rumah Sakit “JIH”,] : Terdapat beberapa hal yang mungkin menyebabkan keluhan ini, antara lain pembesaran prostat ( baik jinak maupun ganas ) dan struktur uretra. Kedua hal tersebut merupakan penyebab paling sering untuk keluhan tersebut, meskipun demikian masih ada kemungkinan lainnya dengan persentase kemungkinan yang kecil.
Keluhan-keluhan yang
dialami tersebut dikarenakan gangguan pengosongan kandung kencing oleh karena
saluran yang terganggu. Kita misalkan sebuah selang air. Jika keran air telah dibuka dan
selang dibiarkan maka pancaran air akan deras. Akan tetapi jika selang dijepit
maka aliran air akan terhambat sehingga pancaran melemah.
Selain itu kita akan merasakan frekuensi kencing meningkat, sebentar-sebentar
kencing. Hal ini karena saat kencing tidak semua kencing dapat keluar, sebagian
kencing masih tertinggal di kandung kencing [ vesica urinaria ]. Hal inilah
yang menyebabkan kita selalu merasa ingin kencing, padahal baru saja 5 atau 10
menit yang lalu kita kencing.
Masih menurut dr Wikan
Kurniawan, Sp. U [ Dokter Spesialis Bedah Urologi Rumah Sakit “JIH” ] , Terdapat
perbedaan mendasar gejala struktur uretra dan pembesaran prostat. Pada pasien
dengan keluhan pembesaran prostat jinak, pasien akan mengeluh kencing malam
yang lebih dari 2 kali, pancaran yang melemah. Sedangkan pasien struktur uretra
sering terdapat keluhan riwayat kencing yang bercabang, kencing yang tidak
lurus kedepan atau menyebar, pancaran kencing yang kecil tapi jauh. Pada tahap
akhir keduanya memberikan gambaran yang mirip yaitu pancaran yang lemah dan
tidak puas setelah kencing, bahkan hingga mungkin tidak dapat kencing.
Untuk menentukan apakah
jenis penyakitnya, perlu dilakukan terapi atau tidak, jenis terapi dan
kemungkinan lainnya perlu dilakukan anamnesis (wawancara), pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang. Penentuan jenis pemeriksaan penunjang tergantung
pada kecurigaan dokter setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang
antara kedua penyakit tersebut berbeda, untuk pembesaran prostat akan dilakukan
USG prostat dan total PSA sedangkan untuk struktur uretra dengan foto
uretrografi.
Tidak semua struktur uretra dan pembesaran prostat harus dioperasi. Dilakukan pemberian obat atau operasi tergantung pada kecepatan pancaran kencing. Alat untuk menilai kecepatan pancaran kencing disebut uroflowmeter,. Seandainya pancaran masih cukup, maka hanya akan diberikan terapi , bukan operasi.
Tidak semua struktur uretra dan pembesaran prostat harus dioperasi. Dilakukan pemberian obat atau operasi tergantung pada kecepatan pancaran kencing. Alat untuk menilai kecepatan pancaran kencing disebut uroflowmeter,. Seandainya pancaran masih cukup, maka hanya akan diberikan terapi , bukan operasi.
Terapi operatif untuk
pembesaran prostat dan struktur ada 2 macam yaitu operasi terbuka dan terapi
endoskopi ( tanpa luka sayat kulit ). Jenis operasi endoskopi merupakan terapi
pilihan, oleh karena lama rawat yang lebih singkat, lebih murah dan efek
samping yang lebih kecil.
Sumber : http://www.rs-jih.com
0 Komentar