Senin, 13 Juni 2011

Memilih Jajanan yang Tepat untuk Anak


Jajanan atau snek atau makanan ringan  ( snack : dalam kata Inggrisnya ) merupakan sumber makanan alternatif yang biasanya dikonsumsi oleh manusia selain makanan pokok.  
Keputusan pemberian jenis jajanan / makanan ringan, terutama pada anak-anak adalah menjadi tanggung jawab orang tua. Sebagai orang tua, kita harus mampu mengatur dan mengendalikan "pola jajan" anak-anak kita. Karena hampir pasti jika kita tidak mengatur jajanan anak, maka anak-anak kita akan menjadi salah pilih, cenderung memilih makanan  ringan / jajanan yang “ sedap “ di  lidah mereka tanpa memperhatikan kebersihan dan apalagi kesehatan.
Oleh karena itu, kita sebagai orang tua harus benar-benar memperhatikan masalah yang satu ini. Apa yang mesti kita lakukan ?


Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam memilihkan jajanan / makanan ringan  untuk anak antara lain adalah :

pertama, membujuk sekaligus mengatur anak-anak agar tetap makan sesuai pola makan yang tepat. Pola makan yang tepat tentunya orangtualah yang tahu. Intinya : Jangan sekali-kali mengijinkan anak kita untuk mengkonsumsi jajanan apa saja, di mana saja, kapan saja mereka inginkan. Efek dari konsumsi jajanan yang tidak terpola dengan baik akan cenderung menyebabkan  berkurangnya nafsu makan anak-anak kita. Dan apabila kebiasaan ini berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu lama dan sudah menjadi kebiasaan bisa-bisa anak kita mengalami kekurangan kalori dan protein.

Kedua, jaga anak-anak dari mengkonsumsi jajanan seperti cokelat, es krim, kripik, bola-bola keju, atau makanan dan minuman lain, lebih-lebih yang tidak jelas masa kadaluarsanya atau tidak terdaftar oleh Badan Pengawasan Obat dan  Makanan ( POM ) serta sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia ( MUI ).

Ketiga, jangan memberikan jajanan mendekati waktu makan. sebab Pemberian jajanan terutama yang mengandung karbohidrat tinggi pada saat mendekati waktu makan bisa menyebabkan anak kehilangan nafsu makannya. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan anak jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Keempat, ajak anak / libatkan anak dalam proses pembuatan jajanan sendiri di rumah. Melibatkan anak dalam kegiatan membuat / menyiapkan jajanan sendiri di rumah bisa menumbuhkan rasa cintanya pada jajanan.

Kelima, ajaklah anak ketika kita membeli jajan di toko atau pasar swalayan.
Saat berada di dalam toko atau pasar swalayan, kita libatkan anak dalam memilih jajanan yang akan dibeli. Jelaskan padanya hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jajanan, seperti masa kadaluarsa, jajanan yang masih layak konsumsi dilihat dari bentuk kemasannya, kandungan bahan pengawet, jenis zat pewarna, dan lain sebagainya.

Mengingat masalah-masalah di atas, jelaslah bahwa peran orang tua sangat penting dalam membentuk kebiasaan / pola jajan anak . Yang ujung-ujungnya akan meningkatkan kualitas generasi manusia di bumi. Meskipun kita juga tidak bisa menampik kenyataan bahwa upaya-upaya di atas tidak terlepas dari permasalahan ekonomi, sosial budaya maupun pengetahuan para orangtua mengenai masalah makanan dan gizi. Tak jarang orangtua " kalah " dengan " kegigihan " si anak yang menginginkan sesuatu, sementara dalam hati dan pikirannya orangtua tidak menyukai apa yang diinginkan anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar